Suami Yang Berhasil

Pernikahan bagi banyak pria bukan sekedar sebuah "kemenangan" mendapatkan seorang perempuan yang selama ini di pacarinya. Masih banyak harapan lain yang ingin segera diwujudkan. Ada teman untuk berbagi kasih, berbagi beban, sekaligus "mengurusnya". Sebagai suami berharap istri dapat memacu kita untuk menggapai prestasi dalam hidup dan pekerjaan ini lebih dari sebelumnya.
Sayang sekali pada kenyataannya banyak para suami mengalami tekanan dan penderitaan dalam batin. Tidak heran mereka jadi sulit tersenyum dan diam-diam merasa minder. Kita tidak ingin orang lain tahu. Kekurangan dan kelemahan kita, "Cukup saya dan Tuhan saja yang tahu". Kita tidak ingin istri dan anak-anak menjadi ragu atas kemampuan yang kita miliki.
Ingat...!!! ketika kita menyanggupi untuk menikahi perempuan yang sekarang secara sah menurut Firman Tuhan dan sah secara hukum, berarti kita siap bertanggung jawab itu tidak hanya soal sandang, pangan dan papan. Kebutuhan rohani mereka punmenjadi kebutuhan yang utama dan pertama diatas yang lain. Istri dan anak-anak adalah domba-domba yang Tuhan percayakan untuk digembalakan. Allah sesungguhnya telah menaruh urapan khusus kepada setiap suami untuk menjalankan fungsi utamanya. Namun hal ini banyak diabaikan dan dikesampingkan. Mereka lebih banyak menekankan pada kebutuhan fisik (biologis). Akibatnya banyak rumah tangga berantakan fungsi utama seorang gembala yang terabaikan. Ingat bahwa, tidak ada kata terlambat untuk menjalankan fungsi sebagai gembala.
Bahaimana keputusan anda ??

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Template by - PongkyToding