Kunci Menuju Rumah Tangga Bahagia

Ada beberapa kunci untuk menuju pernikahan yang bahagia. Berikut penjelasannya :

  1. Memiliki pemahaman (Kejadian 2:18)
    Sebagai pasangan harus memahami bahwa pasangannya itu adalah dari Tuhan untuk dirinya. Demikian pula antara anak dan keluarga harus saling memahami bahwa mereka bersama itu adalah dari Tuhan. Sehingga kalau terjadi konflik dalam sebuah keluarga maka tidak akan memperlakukan pasangangannya dengan sembarangan.
  2. Memiliki tujuan yang jelas
    Seringkali saat orang membangun sebuah keluarga mereka tidak memiliki tujuan yang jelas. Saat tujuan dalam pernikahan tidak jelas dalam perjalanannya akan membuat hubungan antar pasangan menjadi renggang. Sebab mereka tidak memperoleh apa yang diinginkan. Tujuan yang benar dalam sebuah pernikahan adalah saling melayani dan dilayani (Matius 20:28). Dan seorang istri yang suka menuntut maka ia tidak akan pernah berbahagia. Hubungan dalam keluarga ketika saling melayani akan tercipta apa yang disebut dengan keharmonisan. Ketika dalam hidup ini kita suka menuntut maka kita tidak akan bahagia. Pernikahan yang benar adalah saling memberi daripada menuntut.
  3. Memiliki hubungan yang kuat.
    Pernikahan itu membuat dua orang menjadi menjadi satu kesatuan. Dalam pengkhotbah 4:12 dikatakan diikat dengan tali tiga lembar.
    Ada Tujuh kata yang membuat hubungan menjadi kuat:
    1. I love you (aku mencintai engkau)
    2. Thank You (terimakasih)
    3. I’m sorry (maafkan aku)
    4. I Help You (aku akan membantu)
    5. I Miss You (aku merindukanmu)
    6. Kalimat Pujian
    7. I pray for you (aku berdoa untukmu)
    Selain itu antar keluarga juga harus dapat saling mengampuni. Dalam sebuah pernikahan harus saling mengampuni. Supaya pada akhirnya kita menerima kebaikkan Tuhan.
  4. Memiliki rasa optimisme.
    Setiap keluarga harus selalu optimis. Dalam Mazmur 112:1-4 ada janji Tuhan bagi keluarga yaitu:
    1. Anak cucunya akan perkasa di bumi.
    2. Harta kekayaan akan ada dalam rumahnya.
    3. Dalam gelap terbit bagi orang benar
  5. Sikap praktis.
    Saat kita memasuki sebuah pernikahan maka kita tidak boleh hidup dalam berandai-andai lagi. Karena itu jangan pernah terjebak untuk selalu berandai-andai supaya kita dapat berbahagia. Sebab kita akan dapat berbahagia di level manapun asal kita tidak terjebak bersikap seandainya. Dan dalam keadaan apapun Tuhan sanggup memberikan kita sukacita sebab Tuhan adalah sumber damai sejahtera. Menurut survey ada 5 kebutuhan utama istri dan suami :
    * 5 Kebutuhan istri:
    1. Kasih sayang.
    2. Komunikasi.
    3. Kejujuran dan keterbukaan.
    4. Financial Support.
    5. Komitmen.
    * 5 Kebutuhan suami
    1. Seksual
    2. Teman untuk rileks
    3. Pasangan yang menarik
    4. Domestic support
    5. Kekaguman
  6. Memiliki pengalaman.
    Setiap suami atau istri dapat belajar dari pengalaman orang tua, mertua. Dan ketika ia mendapat teladan maka dapat diterapkan dalam keluarganya. Tetapi jika dari orang tua sekalipun tidak ditemukan teladan setiap kita harus tetap menghormati mereka.
  7. Mengawali dengan kasih dan diakhiri dengan penguasaan diri.
    Banyak orang yang memulai dengan kasih namun tidak memiliki penguasaan diri sehingga keluarga berantakan. Ingatlah bahwa rancangan Tuhan tetaplah yang terbaik.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Template by - PongkyToding