Di perjalanan derita-Mu... Engkau menapaki setiap jalan dengan pasti karena rasa Cinta-Mu yang begitu besar kepada setiap jiwa. Dengan wajah lembut-Mu, dengan tetesan keringat yang mengucur Engkau berikan kesejukan di kedalaman nurani untuk melanjutkan jejak-Mu...
Lambungmu tertombak, darah segar mengalir membasahi relung jiwa... dan Engkau harus menahan sengatan terik matahari dalam kesunyiaan yang paling sunyi sambil menahan luka-luka yang perih....
Engkau tetap tegar...bahkan Engkau ampuni jiwa-jiwa yang telah melukai nurani-Mu....
Oh... Yesus... sampai saat ini, tatkala tombak keangkuhan dengan segala kemunafikan masih sering menombaki lambung-Mu dengan segala kepalsuan yang telah menggores luka demi luka dalam tubuh-Mu...
Sampai saat ini...
Salib-Mu masih enggan dipikul,
bahkan dibuang dan melarikan diri dalam rasa egoistis
dan individualisme yang senantiasa mengagungkan materi dan kekuasaan....
Namun untuk kesekiaan kalinya pula,
Engkau mengalirkan Kasih-Mu yang hakiki,
memikul salib-Mu dan terus membelai segala kekerasan jiwa...
Pintu Tobat selalu terbuka...
hingga setiap jiwa dapat menikmati kemenangan yang KUDUS dalam Tragedi Kalvari....
Kasih-Mu mengalir disetiap jiwa yang mau datang kepada-Mu,
yang bukan hanya sekedar menikmati namun untuk diwariskan...
Salib-Mu mengajak untuk bergandeng tangan pada setiap nurani
untuk memproklamirkan kemenangan KASIH dalam setiap perjalanan hidup....
dan senantiasa mendirikan monumen Tragedi Kalvari disetiap nurani.....
0 komentar:
Posting Komentar