Bekantan (Nasalis larvatus) adalah salah satu jenis mamalia endemik Kalimantan. Bekantan biasa dijuluki sebagai “monyet belanda” karena kenampakan fisiknya yang seperti orang bule yaitu memiliki rambut pirang dan hidung yang mancung. Sayangnya populasi hewan bule ini mengalami penurunan karena habitatnya terus berkurang akibat rusak dan hilangnya hutan-hutan mangrove, rawa dan riparian (tepi sungai) yang menjadi tempat hidupnya serta adanya perdagangan hewan satwa secara tidak bertanggung jawab. Padahal Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, menetapkan bekantan sebagai satwaliar yang dilindungi Undang-undang.
Bekantan memiliki perilaku harian seperti pergerakan, istirahat, makan, bermain dan grooming (Bismark, 1994 memberikan istilah ”berkutuan”). Perilaku/aktivitas harian dimulai pada pagi hari yaitu pukul 06.00-08.00. Pada pagi hari antara 06.00-08.00 tersebut, bekantan telah melakukan aktivitas pergerakan dari pohon ke pohon, grooming ataupun makan. Pada sore hari antara pukul 16.00 – 18.30 aktivitas yang dilakukan diantaranya makan, bermain. Menjelang senja bekantan sudah mengambil posisi masing-masing di pohon-pohon yang dipilih untuk tidur (bermalam) dan tidak lagi banyak bergerak.
0 komentar:
Posting Komentar