Membaca dan memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membuat Anda lolos wawancara kerja. Kemampuan komunikasi non-verbal memberikan nilai tambah untuk Anda sekaligus membantu untuk memperkirakan apa yang dipikirkan si pewawancara.
Jabatan tangan memperlihatkan siapa diri kita. Hati-hati dengan cara Anda berjabat tangan.
Kenal istilah dead fish, bone crusher, atau wet fish? Itu adalah istilah-istilah jabat tangan yang tak bagus.
Dead fish adalah tipe jabat tangan yang "malas", yaitu memberikan tangan saja, tanpa digenggam, seperti ikan mati.
Sementara bone crusher, biasanya datang dari arah atas, lalu menggenggam sangat kencang seperti mau meremukkan tulang. Meskipun niatnya menunjukkan tipe orang yang tegas, namun jabat tangan ini menyakitkan dan justru menunjukkan tipe agresif.
Tipe wet fish menunjukkan tipe orang yang memiliki masalah dengan kepercayaan diri.
Tiga langkah jabat tangan yang baik:
Ketika Anda bertemu dengan si pewawancara, tatap matanya dan berpikirlah, “Wah, senang rasanya bisa bertemu dengan Anda!” Hal ini akan membantu Anda tersenyum dari dalam hati, dan ia akan mendapati sinyal tersebut dengan mood positif. Ketika kita bertemu dengan orang yang kita senangi secara otomatis pupil mata akan membesar, ini merupakan fenomena yang secara insting ditangkap manusia lain.
Selama wawancara kerja, pastikan kontak mata Anda berada dalam seputaran segitiga terbalik wajah si pewawancara. Yakni di antara titik luar alis kiri, ke hidung bagian bawah, dan titik luar alis kanan. Menatap bibir seseorang dianggap pelanggaran seksual, sementara menatap dahi seseorang dianggap merendahkan.
Upayakan untuk duduk lurus, agar kepercayaan diri muncul dari sana. Jika Anda merasa rendah diri dan jenuh, coba perhatikan cara Anda duduk dan berdiri. Duduk tidak rapi atau berdiri sambil bersender bisa menekan dada dan mengurangi asupan udara ke paru-paru, yang menyebabkan kegugupan dan ketidaknyamanan.
Untuk meningkatkan rasa percaya diri selama wawancara, posisikan kepala Anda tegak secara horizontal dan vertikal. Ini memberikan sinyal bahwa Anda serius dalam menggapai tujuan. Namun ketika dalam percakapan, untuk terlihat lebih bersahabat, miringkan sedikit kepala Anda untuk menunjukkan simpati.
Tangan dan lengan memberi penilaian akan seberapa "menerimanya" kita. Jadi, upayakan tangan Anda berada di samping tubuh. Ini menunjukkan bahwa Anda bersikap terbuka dan siap menerima apapun yang datang kepada Anda.
Orang pendiam cenderung melipat dan menjauhkan lengan mereka dari badan, sementara orang yang supel cenderung menggambarkan maksud dengan gerakan tangan sambil berbicara. Upayakan gerakan tangan tak jauh dari badan Anda, supaya tak terlihat berlebihan. Jangan melipat tangan di depan dada selama wawancara, karena Anda akan terlihat defensif.
Dua arti gerakan tangan:
Pilih kategori yang di inginkan
- Artikel Rohani Kristen (73)
- pengembangan diri (37)
- Artikel Bebas (24)
- Borneo (11)
- Toraja (9)
- Puisi (8)
- Rumah tangga bahagia (8)
- @Spirit Pongkia (5)
- Curhat-ku (5)
- rohani kristen (5)
- Tips Sehat (4)
- Lagu Rohani (3)
- musik (2)
- Humor (1)
- Vote 7 keajaiban dunia (1)
Team Spirit Pongkia
Memahami bahasa tubuh saat wawancara
Label: pengembangan diri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar