Kepemimpinan dan Komunikasi

KONTAN, Rabu, 13 Juni 2012, oleh Aries Heru Prasetyo, Ketua Program Sarjana PPM School of Management.
Diskusi tentang kepemimpinan tak akan ada habisnya; mulai dari nilai-nilai yang perlu dibangun hingga proses menarik simpatisan. Tak hanya itu, mekanisme menumbuh kembangkan karisma pun kini juga telah menjadi topik diskusi menarik di sebuah majalah bisnis internasional. Fenomena tersebut sekaligus menegaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses dalam hidup perusahaan maupun individu 'sang pemimpin'.
Beberapa literatur manajemen menyatakan ada pilar-pilar yang perlu dipahami seorang pemimpin. Dua diantaranya adalah komunikasi dan opini. Dari sejak dahulu, kepemimpinan lekat dengan aktivitas komunikasi. Mulai dari pengkomunikasian misi dan visi sang pemimpin hingga proses penyampaian kebijakan yang dibuatnya. Satu hal yang membedakan kini adalah penggunaan teknologi informasi dalam penyampaian pesan.

Media sosial seperti twitter, blog, dan facebook terbukti mampu menjalankan fungsi komunikasi secara efektif. Melalui media-media tersebut seorang pemimpin dapat mengutarakan secara tertulis apa saja yang menjadi visi dan misinya, sehingga mereka yang di bawah komandonya dapat memahami kemana dan bagaimana sang pemimpin membawa arah perkembangan organisasi.

Selanjutnya, seiring dengan peningkatan pemahaman masyarakat, media tersebut memungkinkan terciptanya komunikasi dua arah antara sang pemimpin dengan yang dipimpinnya. Tak ayal media tersebut berpotensi digunakan sebagai alat evaluasi kebijakan, maupun penyampaian kritik yang bersifat membangun. Untuk itu diperlukan kedewasaan sikap sang pemimpin untuk keluar dari 'comfort zone' sebagai orang yang 'selalu benar'. Sebaliknya, kesederhanaan dan ketulusan hati sang pemimpin dalam menerima setiap kritik akan menjadi daya tarik tersendiri.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa komunikasi dalam bentuk tertulis mampu menciptakan efek psikologis tertentu pada setiap orang yang membacanya. Berbeda dengan komunikasi lisan yang tidak terlalu meninggalkan kesan yang mendalam, simpulan ini hendaknya menjadi bekal terbaik untuk menumbuh-kembangkan profil kepemimpinan. Kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan dengan realitas di lapangan menentukan kesan yang terbentuk.

Pada fase selanjutnya, kepemimpinan yang komunikatif mampu menciptakan opini positif. Seperti telah dijelaskan komitmen sang pemimpin akan apa yang tertulis dengan realitas yang terjadi berpotensi menciptakan respon positif tak hanya pada mereka yang dipimpin tetapi juga pihak-pihak lain. Dengan pengelolaan frekuensi komunikasi yang efektif tak ayal akan muncul simpatisan-simpatisan baru.

Untuk dapat menciptakan opini positif, kepemimpinan yang komunikatif akan mampu membangun sebuah 'intimacy' dengan publik (baca ; stakeholder). Kemudahan menyampaikan pendapat serta respon  cepat dari sang pemimpin terhadap masukan secara langsung mampu menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.

Selain bermanfaat dalam membuka komunikasi dua arah diantara mereka, kedekatan hubungan yang telah terjalin, berpotensi menumbuhkan kepercayaan diantara kedua belah pihak. Dengan intensitas yang tinggi, niscaya kedua belah pihak akan bertumbuh menjadi 'partner' dalam memimpin. Nah, dalam kondisi inilah terjadi pola kepemimpinan 'kolektif', sebuah kepemimpinan yang berakar dari hubungan aktif diantara stakeholder.

Sebagian kalangan mempercayai bahwa gaya kepemimpinan tersebut mampu mengakomodir kepentingan setiap stakeholder secara 'adil'. Dengan demikian sang pemimpin akan memandang semua pihak yang dipimpinnya sebagai partner dalam bertumbuh.

Pola kepemimpinan ini tak hanya melindungi kepentingan pihak-pihak lain, melainkan dapat menciptakan regenerasi pemimpin. Cara pandang 'partner bertumbuh' dalam konteks tersebut memberi kesempatan bagi pemimpin untuk mendidik calon-calon penggantinya. Dengan demikian akan terdapat jaminan bagi pelaksanaan mekanisme kaderisasi dan suksesi organisasi.

Dari paparan itu jelas bahwa kepemimpinan tak dapat dilepaskan dari komunikasi yang efektif sekaligus pembentukan opini positif.

ARTKEL TERKAIT



0 komentar:

Template by - PongkyToding