Bambu warisanku hilang!

VOA gambar bambu

Warisan adalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris. Maknanya menurut bahasa ialah ‘berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain’. Atau dari suatu kaum kepada kaum lain. Ahli waris adalah orang-orang yang berhak menerima harta peninggalan (mewarisi) orang yang meninggal, baik karena hubungan keluarga dan pernikahan.

Mungkin anda akan bertanya hubungan  apa antara bambu dengan warisan?
Bagi suku kami (Tana Toraja) bambu yang banyak tumbuh di sekitar rumah adalah sebuah tanaman warisan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi dan diharapkan dapat tumbuh terus-menerus sampai ke jaman anak cucu kelak. Di Toraja pohon bambu adalah sebuah tanaman yang tidak bisa terlepaskan dari kebiasaan adat istiadat yang begitu terkenal unik dan tidak ada duanya di dunia ini. 

Kok dikatakan ekonomis?
Bambu dikatakan mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi bagi orang Toraja karena bambu bisa di jadikan atap rumah tongkonan,  bahkan masih banyak rumah yang ada di Toraja adalah 90% dari bambu. Selain itu sejumlah pengrajin asal Toraja memanfaatkan bambu sebagai sumber mata pencaharian.

Lalu bagaimana hubungan antara bambu dengan adat istiadat yang dikatakan begitu terkenal unik dan tidak ada duanya di dunia ini?
Jika anda yang pernah datang kei Toraja atau pernah menontonnya di TV atau pernah melihat gambar upacara rambu tuka’ (ucapan syukur) dan upacara rambu solo’ (kedukaan) terlihat banyak pemondokan. Pondok-pondok tersebut 90% memanfaatkan bambu. Selain itu didalam pelaksanaan kedua upacara tersebut para tamu di jamu minuman dengan menggunakan bambu. Tempat minum berasal dari bambu. Dan satu hal yang menarik adalah masakan yang di sajikan di masak didalam bambu yang di sebut pa’piong. Pa’piong ini aromanya khas dan sangat enak. Semua itu hanya ada di Toraja.

Mengapa saya katakatan bambu adalah sebuah warisan dan sudah mulai hilang?
Menurut saya, dunia saat ini mengalami  dua permasalahan besar dan perlu segera di tindaklanjuti. Jika tidak, anak cucu kita nasibnya akan seperti apa. Mungkin saja mereka akan bertanya sama dengan pertanyaan saya bahwa warisanku mana?
Kedua permasalahan itu adalah:
  1. Ekploitasi sumber daya alam
    Kesaksian yang ada saat ini  bahwa ekploitasi besar-besaran terhadap sumberdaya hutan, tanah dan air yang sebelumnya dianggap barang murah tanpa mempedulikan kemampuan sumberdaya tersebut telah menimbulkan ketidak-seimbangan dalam ekosistem tempat manusia hidup. Ketidakpedulian terhadap kemampuan sumberdaya tanah, hutan, air yang terbatas tersebut mengakibatkan timbulnya hamparan lahan kritis dimana-mana.
  2. Pengangguran cukup tinggi
    Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan semakin meningkat, disisi lain lapangan kerja sangat terbatas, mengakibatkan penduduk tidak mempunyai banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bambu yang begitu berarti bagi kehidupan penduduk di beberapa daerah mulai tidak dipedulikan lagi. Pohon bambu mulai ditebang dan dijadikan sebagai tempat perkebunan dan bahkan sebagai tempat bangunan. Bisa kita lihat ada sejumlah tempat di Indonesia yang longsor akibat ekploitasi terhadap sumber daya alam yang ada di lokasi tersebut.

Sebut saja tempat itu yang awalnya adalah hutan bambu. Dari jaman nenek moyang kita dulu sudah meyakini bahwa bambu mempunyai akar yang kuat dan mampu menahan bahaya longsor dan erosi. Dampak lain dari ekploitasi tersebut adalah terjadinya kekurangan air di mana-mana. Penduduk mulai kekuarangan sumber cadangan mata air. Lagi-lagi kita mengabaikan pandangan para orang terdahulu kita bahwa tanaman bambu itu bisa menyimpan air dalam jumlah cukup banyak dalam seharinya.

Hal inilah yang terjadi di kampung halaman saya. Awalnya perkampungan dikelilingi oleh pohon bambu yang begitu rimbun. Hampir 75% pohon yang ada adalah pohon bambu. Tahun 2010 kemarin terjadi longsoran sehingga akses jalan  tidak bisa dilewati kendaraan roda empat selama kurang lebih satu bulan. Penyebab utama terjadinya longsoran tersebut adalah pohon bambu yang awalnya memenuhi perkampungan sudah di ganti menjadi perkebunan tanaman coklat. Begitupun dengan mata air yang terkenal di jaman saya kecil tidak pernah kering walau kemarau panjang sudah tidak menghasilkan air sebanyak dulu lagi. Dampak lainnya yang terjadi di kampung ini adalah harus mendatangkan pohon bambu dari kampung sebelah jika ada pelaksanaan upacara adat.

Satu hal yang menarik perhatian saya terhadap keberadaan bambu yang saat ini mulai tergusur  keberadaanya karena ulah masyarakat yang kurang pekah terhadap kehidupan lingkungan sekitar dan masa akan datang yaitu  sebuah artikel yang dilansir VOA Indonesia di website resminya berjudul “IndonesiaKembangkan Hutan Bambu untuk Perlindungan Sumber Daya Air”, disebutkan bahwa  pemerintah saat ini akan mengembangkan potensi hutan bambu sebagai tanaman pelindung bagi ekosistem dan konservasi sumber daya air baku di Indonesia.

Saya menilai kerusakan alam yang saat ini begitu dirasakan dampaknya, perlu mendapat perhatian seluruh lapisan masyarakat untuk lebih prihatin dan memperhatikan pola hidup dan tindak masyarakat dalam mempertahankan dan memelihara lingkungan sekitarnya dengan dukungan dari pemerintah sebagai motifator masyarakat.
Muda-mudahan dengan adanya dukungan dari pemerintah seperti ini setiap individu bisa lebih memahami potensi bambu dan manfaat bambu dengan baik.
bambu sebagai alat minum

bambu sebagai alat masak


kampung bambu

kerajinan dari bambu

ARTKEL TERKAIT



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Setuju, bambu banyak manfaat tapi banyak orang tidak peduli keberadaanya.

Outbound Training Malang mengatakan...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

Template by - PongkyToding